marshh
06/11/2023
Lured Into The Darkness Of LOVE
{{Finn's POV}}
"Finn.. jaga diri kamu,ok?.."
Kata-kata itu terus bermain di fikiran ku sejak 5 tahun terakhir ini. Suaranya.. Wajahnya.. Mengapa ayah pergi secepat itu?
Buzz.. Buzz..
Aku tersedar dari lamunan ku kerana penggera yang ku pasang.
Aku Finn, lebih tepatnya Finn Kuroda. Terdengar aneh tapi begitulah.. Aku mewarisi darah Jepang dari ayahku. Namun di Ibu Pertiwi ini, aku lebih selesa disebut dengan Finndiansyah.
Malam nan sepi, hujan yang tak henti-henti. Inilah hariku sebagai karyawan convinence store
Click!
Aku mematikan alarmnya dan melakukan penutupan. Meja di lap bersih, lantai di sapu, dan setelah itu aku menguncinya
Aku terhenti di depan dan melihat ke langit hujan "ahh.. aku ga punya payung.."
Dengan nafas yang berat, aku berlari untuk pulang ke rumah. Rumahku tidak jauh, hanya berjalan 30 menit saja aku sudah sampai.. Taksi? aku tidak sekaya itu..
Hujan semakin lebat, tubuhku juga menggigil kesejukan. Melewati gang gelap ini saja, aku sudah bisa makan malam di rumah ku..
Namun, langkah ku terhenti sejenak melihat sosok wanita dengan kemeja putih berdiri memegang payung di bawah tiang lampu. Rambutnya panjang dan sedikit bercahaya perang
Dia hanya berdiam dengan sebelah tangannya berada di dalam saku
Aku tidak mengendahkan dia dan melewatinya tanpa berkata apa-apa. Sesaat, aku merasakan sesuatu yang menekankan belakang leher ku kuat. Setelah itu, aku tidak mengingat apa yang terjadi..
. . .
duk.. duk.. duk..
Bunyi langkah demi langkah mendekati membuatkan ku tersedar. Aku membuka mataku dengan perlahan, sedikit buram pada awalnya.
Hal pertama yang kulihat ialah wanita yang ku temui di gang itu. Kulihat-lihat, hidungnya cukup mancung, kulitnya putih bersih "orang Rusia,ya?" fikirku
"kau yang menculik ku?" soalku dengan datar
"hmm.." dia menyeringai padaku dengan tangan yang bersilang seolah merendahkan ku yang sedang di lantai
"jadi ini pewaris Kuroda Hōkōtai?" ucap wanita itu dengan nada mengejek
"Kuroda Hōkōtai?" bisik hatiku, bukankah itu..
**FlaskBack**
"cici! (papa!) Finn mau belajar guna Katana seperti ayah! shing! shing!" ucap si Finn kecil sambil mengayunkan Katana mainannya
"Finn.. hati-hati, bahaya tau.." nasihat ibunya Finn sambil tersenyum kecil
Ayahnya Finn tertawa kecil melihat tingkah laku mereka "biarkan dia main.. dia kan pewaris Kuroda Hōkōtai.."
Finn kecil yang kelelahan bermain, duduk di samping ibunya. Lalu ibu Finn membelai rambut cahaya hatinya itu dengan lembut "Finn.. pastikan suatu hari nanti, kamu menjadi pemimpin yang baik kepada Kuroda Hōkōtai, ok? Walaupun kita juga disebut sebagai mafia, namun kita bukan mafia yang membunuh sesuka hati.."
"terus? kita seperti apa haha?(mama)" soal Finn
Ayahnya mencela "kita mafia yang membantu masyarakat, membantu polisi, mengutamakan wanita dan orang tua.. bukannya hanya membunuh.."
"ohh.. artinya kita mafia baik,ya? cici? haha?" tanya Finn dengan kepolosannya
"iya sayang.." suara tertawa memenuhi rumah keluarga kecil mereka itu
. . .
"sejak ayah pergi, aku tidak lagi mengetahui tentang perkembangan organisasi itu.." ucap suara hatiku
"kenapa dengan Kuroda Hōkōtai?" tanya ku sambil menatap tajam pada wanita itu
"ups- namanya bukan lagi Kuroda Hōkōtai tapi.. Ivanov I Zakone.."
"huh? apa maksud mu.."
Wanita itu duduk di sebuah sofa di hadapan ku lalu menjawab "perusahaan, aset, bawahan serta harta Kuroda Hōkōtai semuanya kini milik keluarga Ivanov.."
"lebih tepatnya milik ku sekarang.." sambungnya itu dengan tatapan licik
Ruangan yang gelap dengan hanya satu lampu yang tepat berada di atas kepalanya membuatkan wanita itu terlihat lebih angkuh
Tidak mungkin.. Kuroda Hōkōtai organisasi mafia terbesar yang berasal dari jepang.. Kenapa sekarang ianya berada pada genggaman wanita Rusia ini?
"beritahu aku.. kau.. siapa.." aku berusaha menahan amarah ku
"hah.." dia menghela nafas "aku lupa memperkenalkan diri ku.. aku Valenka Ivanov.. satu-satunya anak kepada Andrey Ivanov.."
Aku masih bingung, apa hubung kait antara keluarga Kuroda dengan keluarga Ivanov?
"sudah ku duga.. kau pasti tertanya-tanya." ujar Valenka
"daripada kau bingung, mending straight to the point saja.." Valenka mengeluarkan pistol dari saku jasnya dan mengarahkan padaku
"HUH?!" aku yang melihat itu lantas berundur menjauh dari dia
"kau gila?! apa yang kau lakukan?!" teriak ku
"aku tidak gila.." tatapannya datar "nyawa harus di bayar dengan nyawa, ya kan..?"
[Lured Into The Darkness Of LOVE]