Tak terima lantaran posisi sebagai pemeran utama dalam project terbarunya diganti sesuka hati, Haura nekat membalas dendam dengan menuangkan obat pencahar ke dalam minuman Ervano Lakeswara - sutradara yang merupakan dalang dibaliknya.
Dia berpikir, dengan cara itu dendamnya akan terbalaskan secara instan. Siapa sangka, tindakan konyolnya justru berakhir fatal. Sesuatu yang dia masukkan ke dalam minuman tersebut bukanlah obat pencahar, melainkan obat perang-sang.
Alih-alih merasa puas karena dendamnya terbalaskan, Haura justru berakhir jatuh di atas ranjang bersama Ervano hingga membuatnya terperosok dalam jurang penyesalan. Bukan hanya karena Ervano menyebalkan, tapi statusnya yang merupakan suami orang membuat Haura merasa lebih baik menghilang.
****
"Kamu yang menyalakan api, bukankah tanggung jawabmu untuk memadamkannya, Haura?" - Ervano Lakeswara.
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili MangaToon sendiri
Hajar Mas Ervano, kita masih setia nunggu ronde kedua nya.... gacor terus, buat cucunya papa zean, biar gk rebutan terus sama pak aji.....
Haura:aduh ampun, satu ronde aja kwalahan guee... lutut ku lemas BesTie...
hayooo kenapaa
ah kok mencurigakan, apa mungkin Haura sebenarnya ga hamil? apa jangan² semua ini cuman akal²an dan udah direncanain Mas Vano, termasuk kongkalikong sama dokter nya supaya Haura mau dinikahi?
Maaf Mas Vano, aku kan jadi suudzon krna reaksimu yg begitu.
Penasaran Kak Des, apa yg terjadi sbnrnya waktu sebelum Mas Vano nyusul Haura ke Bali? apa obrolan Mas Vano dgn kedua orangtua Haura, Abimanyu, dan Hudzai?
eee lha kok tiba" Haura....wuek....
aku jadi ketar ketir lagi.
terus apa kabarnya si Vano kok sepertinya dia tenang" aja saat Haura hengkang danpindah haluan jd model iklan.
tapi beneran dah, dari judulnya aja emang udah ngeri-ngeri sedep...
apalagi pas dikasih Clue kalo modelan ervano kocokan dari papa evan, zean dan ada lakik gua nya...
gemes banget kan... menyala 🔥🔥🔥🔥
Sedikit membagi unek-unek, terkhusus para reader yang tidak menyukai karakter Ervano atau mungkin sampai membencinya, mohon untuk tidak merusak rate karyaku ... sudah ada yang kutemuin dan sebenarnya gamau bahas ini, tapi menghindari biar gada lagi yang begini. Mirisnya lagi, dia mengatakan "Dari sekian banyak karya, yang artinya bisa dibilang bukan pembaca baru" tega ngasih bintang dua hanya karena tidak suka sama karakter Ervano sewaktu lebel novel ini masih New. Sementara di karyaku yang lain, dia tidak ada memberikan penilaian sekalipun suka (Bukti kalau dia hanya berkoar-koar terhadap sesuatu yang disenangi dan hatinya sangat tertutup untuk menghargai hasil karya orang walau suka sama novelnya)
Sedikit pesan, entah masih ngikutin atau enggak (Aku harap tidak, karena di komen lain dia jelas-jelas ngatain karya orang Sampah, terus ngaku doyan baca loncat-loncat = merusak retensi) Nih ya, kalau tidak suka cukup tinggalkan, tidak perlu merusak rating novelnya karena tokoh yang lain tidak salah. Jadilah pembaca yang cerdas dan bijak, novel di NT ini ribuan, bisa pilih dan kalau mencari yang sempurna silakan ke toko buku saja ...
Ibaratnya gini kali ya Haura mendapatkan Ervano itu musibah, tapi Ervano mendapatkan Haura itu Anugrah....
Sabar ya Haura... pertemuan jodoh emang begitu... yakinlah nanti Othor akan membuat mu bahagia, sampai kamu sendiri yang berkata "Aku bersyukur mendapatkan pasangan hidup seperti mu mas"...
Haura:maaf Pak ustadz..
padahal bukan itu yg kaum hawa inginkan... mereka nya saja yg kurang peka....
tapi kebanyakan kaum hawa sedikit masalahnya dalam rumah tangga bawaannya pengen cere aja cere.... walaupun kadang masalahnya cuma suami salah naro anduk diatas tempat tidur aja panjang lebar dan bawaannya pen berpisah... udah kaya manusia yg paling tersakiti, terdzolimi, teraniaya.. yaitu lah kaum hawa....
tapi kalo lagi bahagia, beuh merasa dia doank yg paling diRATUkan.....
itu tolong penggemar Haura garis keras, jangan ada yg ngeklaim Mas Abim itu suaminya...
aku tau, pasti yg komen itu Mba Ani, mba Juny, mba Widi, Fatimah, siapa lagi ya... lupa akutuh para penggemar nya suami aku....
nyesek banget di bab ini.... pelajaran banget untuk kita semua, perempuan ini mahluk perasa sekali. tanpa berpikir panjang, selalu mengedepankan perasaan dibandingkan logika. tapi ketika semua yg diinginkan tercapai barulah mampu berpikir.. beda dengan laki-laki... mereka selalu memakai logikanya....
makanya mau seribu kalipun perempuan mengucapkan kata cerai, itu gk akan ngaruh. beda sama laki-laki, hanya ngaku bujangan aja udah jatuh talak...
seandainya aturan dari Allah mengatakan perempuan yg mengucapkan ingin cerai itu jatuhnya talak, mungkin sudah berapa kali para suami itu jadi DUDA... salah dikit cere, kesel dikit cere, itulah perempuan.... giliran dikabulin sama lakinya ngamok... udah kaya mahluk yg paling tersakiti....
sabar ya Haura, sekarang berpikir dulu yg mateng, yakinin dulu di hatimu untuk siapa. mas Vano biarin para selirnya dulu yg ngurusin......